WAHAI ENGKAU LELAKI SHOLEH YANG KU CARI
“Dimana
dia ya Allah….???? Seorang laki-laki yang telah kau janjikan untukku.
Seorang laki-laki sebagai penyempurna agamaku, penjaga ketaatanku
sekaligus penggenap langkah dakwahku….??????”
Lelah… dan teramat letih…!!!
Jika hati ini mencoba mengeja setiap rencana Allah. Tapi satu keyakinan
yang akan terus membuatku tersenyum di tengah hati yang semakin lelah.
Janji Allah mungkin tidak datang dengan “SEGERA”. Tapi akan selalu
datang dengan “PASTI”. Seperti apa yang telah Allah janjikan dalam surat
An-Nur : 26. Sekarang, aku memang tidak tahu siapa dirimu dan dimana
keberadaanmu. Tapi aku yakin, kau akan dipertemukan Allah denganku saat
masing-masing kita telah baik di mata Allah.
Jika aku
menginginkan kau seorang yang baik dimata Allah, maka izinkanlah aku
untuk selalu memperbaiki diriku dengan kebaikan sesuai ketentuan Allah.
Jika aku menginginkan kau memberikan cintamu hanya untukku, maka
izinkan mulai sekarang aku menjaga hati dan cinta ini hanya untukmu.
Jika sekarang aku menginginkanmu menjaga akhlak dan pandanganmu
untukku, maka, izinkanlah mulai sekarang aku menjaga akhlak dan
pandanganku hanya untukmu.
Sehingga, ketika telah tiba waktunya
bagi Allah untuk mempertemukan kita, indahnya cinta yang terbingkai
dengan syurga pernikahan akan menjadi penggenap separoh dari agama ini.
Jika aku boleh jujur, penantian panjang ini layaknya malam yang semakin
gelap dan pekat. Hanya cahaya iman dan sabar yang akan menjadi
penerang. Tapi aku yakin, malam yang semakin gelap dan pekat itu, tidak
akan berlangsung selamanya. Karena semakin waktu berangkat jauh membawa
gelapnya malam, semakin dekat pula waktu menuju pagi dengan sambutan
mentari yang cerah.
Ya… di saat pagi itulah Allah akan
mempertemukan kita sesuai janji-Nya. Pagi yang cerah dengan sapaan
mentari yang ramah. Bersama kidung cinta yang akan terus terlantun
membawa nyanyian syurga yang Allah turunkan untuk kita. Gerbang
pernikahan yang indah dengan hiasan bunga ridha dan restu dari Allah.
Insya Allah akhi…
Waktu itu pasti akan datang bersama izin dari Allah.
Entah kapan, aku sendiri juga belum tahu. Biarkan Allah yang merenda
ini dengan indah. Antara harapan dan kenyataan, ada jarak dan waktu.
Jarak itu bisa satu centimeter, bisa juga satu kilometer. Atau bahkan
lebih. Waktu itu bisa satu hari atau bisa juga satu tahun. Atau bahkan
lebih. Dan di dalam jarak dan waktu itulah, kita isi dengan kesabaran
dan doa. Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti pasiv. Sabar
bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha
tanpa henti. Ayunan langkah kaki untuk terus berikhtiar meraih apa yang
Allah janjikan. Jodoh memang mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang ada di
tangan Allah. Tapi, kalau kita tidak berusaha menjemputnya, akan terus
di tangan Allah. Tidak akan pernah sampai di tangan kita. Biarkan aku
mencoba menjemputmu dengan memperbaiki diri. Biarkan aku menantimu
dengan memperbaiki iman. Biarkan aku menunggumu dengan terus
melangkahkan kaki semampuku dalam usaha dan ikhtiar.
Akhi….
Di tengah lelahnya hati ini, izinkan aku tetap menunggu dengan iman
yang tak pernah surut. Meski kadang godaan rasa putus asa terus
menghinggap di hati. Aku hanya perlu menyandarkan cinta dan harapan pada
Allah. Karena, menyandarkan harapan pada manusia hanya akan menemui
kekecewaan. Biarkan penantian yang aku sendiri belum tahu kapan
berakhirnya ini menjadi ladang ibadah yang disediakan Allah untukku. Dan
orang-orang yang sedang menanti sepertiku.
Aku masih setia menantimu,,,Duhai CALON IMAMKU ♥ ♥
Passsss banget !!!!
copas
http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=302327033162331&id=169617539766615
dan saat akan mulai menuai buahnya, jangan sampai kita melihat buah di halaman tetangga, tetaplah istiqomah...
BalasHapus